Tak Melulu Baik, Ini Dampak Negatif dari Perilaku Workaholic



Sejauh ini, karyawan keras sama dengan citra yang positif, seperti bekerja dengan tulus, nikmati pekerjaan, sampai upah yang memberikan kepuasan. Tetapi, terkadang pegawai dapat bekerja terlalu berlebih, atau yang selanjutnya dikatakan sebagai workaholic.


Bekerja kebanyakan bisa mengakibatkan permasalahan kesehatan, baik yang berkaitan dengan permasalahan psikis atau fisik psikis. Bahkan juga, ini berlaku untuk orang yang secara suka-rela bekerja beberapa jam.


Benar-benar, apa imbas negatif yang dapat dirasakan oleh beberapa workaholic? Baca penuturannya di bawah ini agar tidak ingin tahu.


Kamu tentu pernah merasakan kekurangan tidur minimal 1x sepanjang umur. Karena itu, kamu tentu dapat rasakan ketidaknyamanan karena kekurangan tidur.


Riset yang disampaikan dalam jurnal Industrial Health memperhatikan 600 perawat rumah sakit yang edan kerja untuk mendalami jalinan di antara ketagihan kerja dan tidur. Dalam penilaian itu, periset mendapati jika beberapa perawat alami kecapekan waktu bangun pada pagi hari, rasa mengantuk yang terlalu berlebih pada siang hari dalam tempat kerja, kesusahan menjaga tidur, kekurangan tidur, dan banyak dampak yang lain selaku akibatnya karena kekurangan tidur.


Bola Online TerpercayaMereka yang telah ketagihan kerja dapat alami apa yang disebutkan workaholic breakdown syndrome atau burnout syndrome. Diterangkan dalam situs Psychology Today, beberapa workaholic yang sudah kecapekan kerap menebak sendiri sebab mereka tak lagi tahu bagaimana hati mereka atau bagaiama semestinya hati mereka.


Secara psikis, permasalahan itu karena belahan otak kiri berkenaan kesan hati jadi asing. di belahan kiri, ada kekuatan untuk seorang untuk konsentrasi pada manfaat dan kekuatan mereka untuk beralih dari titik A di titik B. Sayang, waktu alami burnout syndrome, kekuatan ini raib sesudah kecapekan.


Banyak yang menduga jika mereka yang workaholic terima kepuasan waktu bekerja terlalu berlebih. Walau sebenarnya, ketagihan kerja malah dijumpai berkaitan dengan desakan psikis dan keluh kesah fisik.


Satu survey yang sudah disampaikan pada jurnal Industrial Health mengaitkan jalinan di antara kesejahteraan, ketagihan kerja, dan keterkaitan kerja berlainan sebab motivasi yang memicunya. Lebih bernilai kembali, edan kerja dihubungkan dengan kesejahteraan yang jelek dan memperlihatkan pengurangan performa dan pengurangan kepuasan hidup.


Satu riset dalam Journal of Counseling dan Development dikerjakan dengan mensurvei mahasiswa sarjana dan pascasarjana untuk mengenali jalinan di antara ketagihan kerja, pemahaman edan kerja orang-tua, akseptasi diri, kesejahteraan psikis, dan tanda-tanda fisik antara 347 mahasiswa.


Murid yang menjelaskan orangtuanya ketagihan kerja dalam kelompok "resiko sedang sampai tinggi" mempunyai score akseptasi diri yang lebih rendah, score kesejahteraan psikis yang lebih rendah, dan jumlah keluh kesah kesehatan fisik yang semakin tinggi dibanding murid yang menjelaskan jika orang-tua mereka ada di resiko yang lebih rendah untuk kelompok edan kerja.


Hal seirama diperlihatkan oleh ahli yang mempelajari untuk The Atlantic, saat memperhatikan mahasiswa sarjana, dijumpai jika beberapa anak pencandu kerja mendapatkan score 72 % semakin tinggi untuk mengakamiu stres dibanding beberapa anak pencandu alkohol.


Ini bisa saja sebab ketagihan kerja tingkatkan peluang rusaknya jalinan yang menyebabkan masalah kesehatan psikis untuk semua keluarga. Bukti ini harus jadi perhatian besar untuk karyawan yang telah memiliki keluarga. Penting untuk menimbang dampak dari edan kerja untuk keluarga.


Periset di University of Bergen lakukan riset untuk menyaksikan dampak kerja yang terlalu berlebih pada kesehatan fisik. Contoh pada riset itu ialah 235 pegawai bank yang disuruh untuk isi rangkaian survey yang menghitung keterkaitan kerja, dorongan, dan kepuasan bekerja.


Hasil riset memperlihatkan dengan pertambahan jam kerja, karena itu makin banyak depresi dan keluh kesah fisik yang muncul. Dalam kata lain, makin banyak jam kerja, makin berkurang kesenangan bekerja.


Bagaimanapun, tidak ada ketagihan yang bagus. Demikian juga dengan ketagihan kerja atau workaholic. Jadi, untuk kebaikan diri kamu sendiri, yakinkan kamu menyamakan di antara bekerja dan bersenang-senang.

Postingan populer dari blog ini

German citizen contacted regional police on Germany's emergency number 110, having spotted the hiking group near the border, and suspecting that the group might be being smuggled across the border.

When pressed by Blitzer on whether he was describing an international coalition involving Israel,

low-emissions energy system